Abstract:
STCW 1978 Resolution 14 menerangkan tentang promosi partisipasi perempuan dalam industri maritime namun aturan ini masih belum efektif dijalankan oleh beberapa perusahaan oleh karena itu masih terjadi diskriminasi terhadap pelaut wanita. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa pendapat tertulis dari para ahli dan tingkah laku. Selain itu penulis melakukan wawancara terhadap beberapa pelaut wanita Indonesia untuk mengidentifkasi masalah diskriminasi terhadap pelaut wanita dan kemudian di analisa dengan data Ersi Miles dan Huberman untuk mengurangi diskriminasi terhadap pelaut wanita. Pelaut wanita harus mampu mengorganisasikan diri guna membangun solidaritas sesama pelaut wanita dan memaharni hak -hanya sebagai WNI. Pemerintah hams melibatkan pelaut wanita dalam proses subtansi kebijakan dan melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan. Pada akhirnya kesimpulan yang bisa peneliti sampaikan adalah menciptakan pelaut wanita yang tangguh dengan memperkuat iman dan taqwa, tetapi tidak melupakan kodratnya sebagai wanita sehingga bisa mengatur keseimbangan terhadap karir dan keluarga serta memilik.i mental yang kuat dan disiplin.
